belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku
yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme itu.
Prinsip Belajar Prinsip belajar dapat diartikan sebagai aturan dan sistem belajar, Prinsip belajar terdiri atas :
1. Prinsip Efek Kepuasan (Law of Effect)
2. Prinsip Pengulangan (Law of Execise)
3. Prinsip Kesiapan (LawofReadiness)
4. Prinsip Kesan Pertama (Law of Primacy)
5. Prinsip Makna yang Dalam / Prinsip Intensitas (Law of Intensity)
6. Prinsip Bahan Baru (Law of Recetcy)
7. Prinsip Gabungan
8. Plateau Belajar
Plateau belajar yaitu satu fase dalam belajar yang tidak menghasilkan perubahan tingkah laku sekalipun individu yang belajar tetap berusaha sungguh-sungguh untuk meningkatkan hasil belajarnya. Plateau belajar terjadi karena :
⦁ Kesulitan bahan yang dipelajari meningkat sehingga individu yang belajar tidak mampu menyelesaikannya.
⦁ Metode belajar yang digunakan individu telah memadai sehingga upaya yang dilakukannya akan sia-sia belaka.
⦁ Kejenuhan belajar yang disebabkan oleh keletihan karena kurang dapat kesempatan beristirahat.
Berpikiradalah proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalannya.
Langkah proses berpikir antara lain :
a. pembentukan pengertian
b. pembentukan pendapat
c. penarikan kesimpulan
Macam-macam berpikir :
1. Berpikir Deduktif
2. Berpikir Induktif
3. Berpikir Evaluatif
B. Proses Psikologis Belajar Anak
Proses psikologis belajar anak merupakan sesuatu yang tidak selalu mudah dipahami oleh orang lain, termasuk juga guru sehingga tidak pernah dijumpai satu penjelasan yang sama. Oleh karena itu, berkembanglah sejumlah teori belajar yang berusaha memahami proses psikologi belajar anak berdasarkan filosofinya masing-masing dalam memandang keberadaan anak, yaitu :
1. Teori Belajar Behavioral
Dalam teori ini ada sejumlah prinsip, yaitu :
a. Classical conditioning (Pengkondisian Klasik)
b. Operant Conditioning (Pengkondisian Operan)
c. Pembentukan Kebiasaan (Habituation)
d. Peniruan (Imitation)
2. Teori Kognitif
Dalam mempelajari bentuk belajar yang lebih kompleks, perhatian mestinya dihubungkan pada peran proses kognitif, yaitu bagaimana siswa menghayati,mengorganisasi, dan mengulangi informasi dalam usaha menguasai topik baru.
Eksperimen Insight
Wolfgang Kohler melaksanakan serangkaian eksperimen yang dirancang untuk menentukan kemampuan simpanse memecahkan masalah. Dalam beberapa hal pemecahan masalah, simpanse tampaknya menangkap hubungan batin masalah melalui insight, yaitu mereka memecahkan masalah tidak dengan percobaan dan kesalahan tetapi dengan menghayati hubungan yang penting untuk pemecahan masalah.
3. Teori Perkembangan Kognitif
Teori perkembangan ini menekankan pada pikiran rasional anak yang sedang berkembang dan tahap-tahap pikiran. Proses kognitif dipandang sebagai mediator penting dalam mengkaitkan pengalaman lingkungan dengan perilaku anak. Sedangkan pandangan Piaget, pikiran dipandang lebih penting sebagai mediator hubungan lingkungan dan perilaku. Oleh karena itu, pikiran sebagai fokus sentral perkembangan lebih daripada penentu utama perilaku anak.
4. Pemrosesan Informasi
Pendekatan pemrosesan informasi adalah suatu kerangka dasar untuk memahami cara anak belajar dan berpikir. Untuk memahami belajar dan berpikir anak, kita perlu menganalisa tentang cara anak-anak mendapatkan informasi, menyimpan informasi, dan mengevaluasi untuk tujuan tertentu.
Pada dasarnya ada dua proses dasar yang diperlukan bagi anak untuk memproses informasi tentang dunianya, yaitu perhatian dan ingatan. Perhatian adalah konsentrasi dan pemusatan kegiatan mental. Ingatan adalah bekerja dengan setiap langkah yang diambil dengan setiap ide yang dipikirkan dan dengan setiap kata yang diucapkan.
Jenis-jenis belajar :
a. Belajar abstrak
b. Belajar Keterampilan
c. Belajar Sosial
d. Belajar pemecahan masalah
e. Belajar Rasional
f. Belajar kebiasaan
g. Belajar Apresiasi
h. Belajar Pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :
1. Faktor Endogen
Faktor endogen adalah faktor yang berada dalam diri individu, Faktor endogen terdiri dari :
a. Faktor fisik
b. Faktor psikis
2. Faktor Eksogen
Faktor eksogen adalah faktor yang berada di luar diri individu, Faktor Eksogen terdiri dari :
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor lingkungan lain
C. belajaran adalah Proses Berpikir
Kenapa dikatakan belajar adalah proses berpikir? Karena belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran. Akan tetapi, yang diutamakan di sini adalah kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated).
Dalam proses pembelajaran, La Costa (1985) yang pendapatnya dikutip oleh Sanjaya (2006: 107) mengklasifikasikan mengajar berpikir menjadi tiga jenis, yaitu:
⦁ Teaching of Thinking;
⦁ Teaching for Thinking; dan
⦁ Teaching about Thinking.
Komentar
Posting Komentar